Ditengah krisis Global dan semakin tingginya harga minyak dunia membikin kita harus benar - benar memeras otak hanya untuk dapur supaya tetap ngebul.Dapat di pastikan kedepanya cadangan minyak bumi(fosil) akan semakin habis dan harga akan semakin melambung seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang haus akan konsumsi bahan bakar.
Pasti disini anda telah banyak mengenal akan bahan bakar nabati atau biasa juga disebut bahan bakar terbarukan,karena sipatnya yang dapat di regenerasi,sehingga layak untuk disebut sebagai bahan bakar masa depan.
Indonesia sebagai negara tropis,tentu sangat diuntungkan dengan banyaknya berbagai jenis bahan dasar untuk BIOETANOL.Dan kitapun disini dapat memanpaatkan berbagai bahan baku tersebut untuk bioetanol.
Bahan baku untuk bioetanol yang sering kita jumpai di antaranya;
- Singkong
- Ubi jalar
- Tebu dan tetes(molase)
- Jagung
- Sorgum
- Nira aren dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bahan baku untuk biodesel,diantaranya;
- Jarak pagar
- Kacang kedele
- Minyak sawit
- Minyak jelantah / sisa penggorengan (Mudah - mudahan di blog mendatang saya bisa sedikit mengulas tentang proses pembikinan biodesel dari minyak jelantah / sisa penggorengan).
Disini saya akan menyinggung sekilas tentang proses pembikinan bioetanol berbahan dasar singkong, dengan mesin yang sangat sederhana sehingga andapun dapat memproduksi bioetanol sendiri dihalaman belakang rumah anda.
Alat yang diperlukan;
- Parut
- Wajan Pemasak
- Tong fermentasi
- Tangki Penguap
- Mesin distilasi
- Jerigen penampung bioetanol
Proses pembuatan boietanol;
- Kupas kasar ubi kayu segar sebanyak 50kg.Dicuci dan diparut hingga halus.
- Saring dan masukan parutan ubi kayu kedalam wajan pemasak.
- Tambahkan air 40-50lt dan aduk sambil di panasi mengunakan tungku,kompor atau lain sebagainya.
- Tambahkan enzim alfa-amilase 1,5ml(di toko kimia khusus).Panaskan selama 30-60menit pada kisaran suhu 90 derajat celcius.
- Dinginkan hingga suhu menjadi 55-60 derajat celcius.gunakan alat penukar panas agar proses menjadi cepat.
- Tambahkan enzim gluko-amilase 0,9ml dan jaga temperatur pada kisaran 55-60 derajat celcius selama 3 jam.Lalu dinginkan suhu menjadi dibawah 35 derajat celcius.Gunakan alat penukar panas untuk proses supaya lebih cepat.
- Tambahkan 1 gr ragi tape,urea 65 gr,dan npk 14 gr.Biarkan selama minimal 3 hari atau bila gelembung sudah reda.Fermentasi yang berhasil akan ditandai dengan aroma tape yang menyengat,tidak terdengar lagi suara gelembung gas dan keasaman pH diatas 4.
- Pindahkan cairan yang mengandung bioetanol 7-9% itu kedalam kedalam tangki tertutup yang berpungsi sebagai penguap.
- Panaskan tangki penguap hingga keluar uapnya menuju alat distilasi,hal ini terlihat pada rambatan panas pada pipa yang menuju alat distilasi tsb.Atau dapat dilihat dengan naiknya termometer pada tangki penguap.
- Tahan temperatur pada kisaran 79 derajat celcius dan cairan bioetanol mulai keluar.kontrol temperatur dapat diatur melalui sistem pengapian.
- Bila cairan bioetanol telah berhenti keluar,naikan suhu secara bertahap sehingga keluar lagi bioetanol dengan kadar yang lebih rendah.hal itu bisa diulang hingga kadar etanol benar - benar habis.
Dan kini andapun sudah dapat memproduksi bioetanol sendiri,walaupun hanya untuk sekala rumah tangga,sehingga engga perlu khawatir dengan naik turunya harga bahan bakar minyak.Dan yang trpenting kita sudah ikut andil didalam menekan laju pemanasan global :-)
Semoga dengan tulisan yang sedikit ini dapat membantu teman - teman untuk mengembangkan bioetanol,sehingga tercipta desa mandiri energi.
o O o.....ia teman - teman,saya juga terima pesanan pembikinan tangki penguap dan alat distilasi sekala rumah tangga dengan harga yang sangat terjangkau.
Saya tunggu saran dan keritik dari teman - teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar