Total Tayangan Halaman

Jumat, 29 Mei 2009

Jual Bioetanol

  Bioetanol adalah salasatu bahan bakar terbarukan yang kehadiranya sekarang - sekarang ini lagi naik daun, seiring dengan pemanasan global dan makin menipisnya cadangan minyak bumi.

  Seperti yang kita tahu, beberapa waktu yang lalu SBY didalam pidatonya pernah menyinggung tentang cadangan minyak bumi INDONESIA yang di perkirakan hanya cukup untuk 18 th kedepan.Bisa dibayangkan.......keadaan setelah itu.

  Disini penulis mencoba  mengajak untuk memproduksi dan menjual bioetanol,agar kejadian kelangkaan minyak bumi dan bahan bakar bisa tertanggulangi.Seperti halnya Negara Berasil, yang dari jauh-jauh hari telah mengembangkan dan memproduksi bioetanol secara besar - besaran.Hal tersebut terus diikuti oleh negara - negara lain seperti Amerika, India, Cina, Australi dan di negara - negara eropa. Bagai mana dengan INDONESIA????

  Produksi bioetanol di Indonesia Sebagian besar diserap oleh Pasar domestik,diantaranya Industri Kimia, Industri Farmasi, Industri Kosmetik,Industri minuman dan hanya sebagian kecil yang diekspor.Dari semua itu, masih sangat - sangat sedikit untuk di jadikan bahan bakar, seperti untuk pengganti minyak tanah dan bahan bakar kendaraan bermotor.

  Makin banyak masarakat kita yang memproduksi bioetanol, makin baik juga perekonomian negara kita dalam jangka panjang......:-)  mungin hal itu anda lebih tau.

  Untuk menjual bioetanol, alangkah lebih baiknya kalau kita sekalian memproduksinya.Baik skala pilot projek maupun sekala rumah tangga, karena untuk memproduksi bioetanol itu tidak sesulit yang dibayangkan.

  Untuk lebih lanjutnya silahkan baca tautan di bawah tentang "PROSES PEMBIKINAN BIOETANOL" Penulis telah mengupasnya di awal blog.

   

Rabu, 06 Mei 2009

Proses Pembikinan Bioetanol

  Ditengah krisis Global dan semakin tingginya harga minyak dunia membikin kita harus benar - benar memeras otak hanya untuk dapur supaya tetap ngebul.Dapat di pastikan kedepanya cadangan minyak bumi(fosil) akan semakin habis dan harga akan semakin melambung seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang haus akan konsumsi bahan bakar.

  Pasti disini anda telah banyak mengenal akan bahan bakar nabati atau biasa juga disebut bahan bakar terbarukan,karena sipatnya yang dapat di regenerasi,sehingga layak untuk disebut sebagai bahan bakar masa depan.

  Indonesia sebagai negara tropis,tentu sangat diuntungkan dengan banyaknya berbagai jenis bahan dasar untuk BIOETANOL.Dan kitapun disini dapat memanpaatkan berbagai bahan baku tersebut untuk bioetanol.

  Bahan baku untuk bioetanol yang sering kita jumpai di antaranya;

  • Singkong
  • Ubi jalar
  • Tebu dan tetes(molase)
  • Jagung
  • Sorgum
  • Nira aren dan masih banyak lagi yang lainnya.

  Bahan baku untuk biodesel,diantaranya;

  • Jarak pagar
  • Kacang kedele
  • Minyak sawit
  • Minyak jelantah / sisa penggorengan (Mudah - mudahan di blog mendatang saya bisa sedikit mengulas tentang proses pembikinan biodesel dari minyak jelantah / sisa penggorengan).

  Disini saya akan menyinggung sekilas tentang proses pembikinan bioetanol berbahan dasar singkong, dengan mesin yang sangat sederhana sehingga andapun dapat memproduksi bioetanol sendiri dihalaman belakang rumah anda.

  Alat yang diperlukan;

  • Parut
  • Wajan Pemasak
  • Tong fermentasi
  • Tangki Penguap
  • Mesin distilasi
  • Jerigen penampung bioetanol

  Proses pembuatan boietanol;

  • Kupas kasar ubi kayu segar sebanyak 50kg.Dicuci dan diparut hingga halus.
  • Saring dan masukan parutan ubi kayu kedalam wajan pemasak.
  • Tambahkan air 40-50lt dan aduk sambil di panasi mengunakan tungku,kompor atau lain sebagainya.
  • Tambahkan enzim alfa-amilase 1,5ml(di toko kimia khusus).Panaskan selama 30-60menit pada kisaran suhu 90 derajat celcius.
  • Dinginkan hingga suhu menjadi 55-60 derajat celcius.gunakan alat penukar panas agar proses menjadi cepat.
  • Tambahkan enzim gluko-amilase 0,9ml dan jaga temperatur pada kisaran 55-60 derajat celcius selama 3 jam.Lalu dinginkan suhu menjadi dibawah 35 derajat celcius.Gunakan alat penukar panas untuk proses supaya lebih cepat.
  • Tambahkan 1 gr ragi tape,urea 65 gr,dan npk 14 gr.Biarkan selama minimal 3 hari atau bila gelembung sudah reda.Fermentasi yang berhasil akan ditandai dengan aroma tape yang menyengat,tidak terdengar lagi suara gelembung gas dan keasaman pH diatas 4.
  • Pindahkan cairan yang mengandung bioetanol 7-9% itu kedalam kedalam tangki tertutup yang berpungsi sebagai penguap.
  • Panaskan tangki penguap hingga keluar uapnya menuju alat distilasi,hal ini terlihat pada rambatan panas pada pipa yang menuju alat distilasi tsb.Atau dapat dilihat dengan naiknya termometer pada tangki penguap.
  • Tahan temperatur pada kisaran 79 derajat celcius dan cairan bioetanol mulai keluar.kontrol temperatur dapat diatur melalui sistem pengapian.
  • Bila cairan bioetanol telah berhenti keluar,naikan suhu secara bertahap sehingga keluar lagi bioetanol dengan kadar yang lebih rendah.hal itu bisa diulang hingga kadar etanol benar - benar habis.

  Dan kini andapun sudah dapat memproduksi bioetanol sendiri,walaupun hanya untuk sekala rumah tangga,sehingga engga perlu khawatir dengan naik turunya harga bahan bakar minyak.Dan yang trpenting kita sudah ikut andil didalam menekan laju pemanasan global :-)

  Semoga dengan tulisan yang sedikit ini dapat membantu teman - teman untuk mengembangkan bioetanol,sehingga tercipta desa mandiri energi.

  o O o.....ia teman - teman,saya juga terima pesanan pembikinan tangki penguap dan alat distilasi sekala rumah tangga dengan harga yang sangat terjangkau. 

 Saya tunggu saran dan keritik dari teman - teman.

 

Selasa, 05 Mei 2009

Jarak Pagar


 Beberapa tahun yang lalu,tanaman jarak pagar belum mendapatkan perhatian yang serius di negri ini.Tapi ditengah krisis bahan bakar yang kembali mengguncang dunia baru - baru ini,tanaman jarak pagar kembali diingat.Yang ternyata dari tanaman jarak pagar setelah diolah bisa menjadi bahan bakar pengganti minyak bumi(solar,minyak tanah).Jadi jarak pagar bisa menjadi energi alternatif yang terbarukan karena sipatnya yang bisa diregenerasi.

 Pada masa perang dunia ke dua,tentara Jepang banyak mengolah tanaman jarak pagar menjadi bahan bakar untuk keperluan mesin perangnya,mungkin dari sini masyarakat kita nulai mengenal bahan bakar nabati.

 Jarak pagar dapat ditanam dilahan marginal atau lahan kritis.Dilihat dari sipatnya jarak pagar yang tahan dari krisis air,maka sangat cocok bila ditanam dilahan marginal atau lahan yang cenderung kekurangan air.Pada saat musim kemarau,tanaman jarak pagar akan menggugurkan sebagian daunnya,tapi akarnya tetap mampu untuk menahan air.Maka tanaman jarak pagar mampu untuk menahan erosi sehingga sangat cocok untuk upaya penghijauan kembali tanah yang gundul.

  Selain dari jarak pagar,tentu masaih sangat banyak bahan dasar untuk membuat bahan bakar terbarukan,mulai dari bahan dasar pembuat BIOETANOL dan BIODESEL.

 Pengembangan tanaman untuk bahan bakar nabati masih perlu terus untuk di kembangkan,karena kedepanya konsumsi bahan bakar dunia akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan makin berkurangnya cadangan bahan bakar fosil.Indonesia memiliki potensi lahan yang sangat luas brupa lahan kritis,lahan marginal,lahan tidur dan lahan masyarakat yang belum dimanpaatkan.

 Memang sekarang ini harga bahan bakar nabati masih lebih mahal dari pada harga bahan bakar minyak,kenapa demikian?:)

 Kita masih kekurangan banyak dalam hal bahan baku, sehingga sistem produksi yang tidak maksimal.

 Tapi harga bahan bakar nabati kedepanya akan lebih murah bila produksi bahan dasar yang melimpah dan cara pengolahan yang lebih efisien.Semoga saja.......amin.